Senin, 23 Februari 2009

SETIA SERTA SEIA SEKATA SAAT SITUASI SEDANG SULIT

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Apa yang anda lakukan seandainya mengetahui bahwa perusahaan anda
tengah menghadapi situasi sulit? "Cepetan pindah, deh." begitu
nasehat yang sering kita dengarkan. Itulah sebabnya, banyak orang
yang segera hengkang begitu tahu bahwa perusahaan sedang berada dalam
kesulitan. Padahal, justru pada situasi seperti itu perusahaan sangat
membutuhkan peran orang-orang kunci. Memang sangat mudah untuk
mendapatkan kesetiaan ketika segala sesuatunya tengah indah. Namun,
dalam keadaan sulit; apakah kita bisa mendapatkan orang-orang setia
semudah itu? Boleh jadi, kesulitan yang tengah dihadapi oleh
perusahaan itu merupakan saat paling tepat bagi kita untuk menentukan
apakah kita ini benar-benar setia atau tidak.

Dimasa lalu, kita tidak pernah tahu suatu perusahaan akan bangkrut
kecuali sudah tidak ada waktu lagi untuk melakukan apapun. Semuanya
sering sudah terlambat. Dimasa kini, indikasi kebangkrutan sebuah
perusahaan nyaris tidak bisa disembunyikan. Bahkan, dalam media dunia
akhir-akhir ini kita membaca begitu banyak nama besar yang
diperkirakan memasuki masa-masa sulit ditahun ini. Hal ini
mengindikasikan banyak hal. Tetapi, yang terpenting adalah membuka
mata hati kita dengan kenyataan bahwa 'perusahaan sedang membutuhkan
kita untuk membantunya keluar dari sitasi sulit yang sedang
dihadapinya' .

Hubungan kerja itu hampir menyerupai pernikahan. Janji apa yang anda
ucapan ketika menikah? Anda berjanji untuk tetap setia baik dalam
keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Ketika perusahaan kita
dalam keadaan sehat, kita selalu senang bekerja untuknya. Kita selalu
setia kepadanya. Seolah tak mungkin bisa goyah. Jika sekarang
perusahaan anda sedang berada dalam situasi sulit; apakah anda
mempunyai tingkat kesetiaan yang sama?

Banyak orang yang resah ketika manajemen puncak mengumumkan kesulitan
perusahaan. Dan keresahan itu sering berubah menjadi kemarahan ketika
pengumuman itu diikuti oleh keputusan yang menyebalkan. Misalnya,
manajemen memutuskan untuk menunda kenaikan gaji. Atau merevisi paket
kompensasi dan benefit untuk jangka waktu tertentu. Kita marah karena
semuanya itu mengganggu kenyamanan diri kita. Namun, jika kita ingat
bahwa hubungan kerja itu nyaris seperti pernikahan, maka kita akan
sadar bahwa pada situasi yang sulit memang perusahaan harus melakukan
tindakan penyelamatan. Dan seperti pasangan pernikahan kita, dia
membutuhkan dukungan kita. Terutama ketika memasuki masa-masa sulit
dalam hidupnya.

Sebaliknya, sebagian besar orang bereaksi secara negatif. Padalah,
itu akan membuat situasinya semakin memburuk. Perusahaan sedang
membutuhkan dukungan tertinggi. Kinerja terhebat. Prestasi terbaik,
dari semua karyawannya agar bisa segera pulih dan keluar dari
kesulitan. Bayangkan jika apa yang didapatkan malah sebaliknya?
Sebenarnya, siapa sih yang diuntungkan jika kita bekerja dengan
mengerahkan seluruh kemampuan? Tentu perusahaan beruntung. Karena
kita membantunya keluar dari kesulitan. Tetapi, yang paling
diuntungkan sebenarnya adalah diri kita sendiri. Mengapa? Karena,
dengan begitu perusahaan bisa terus mempertahankan karyawan. Bukankah
jika perusahaan semakin terpuruk maka dampaknya akan ikut kita
rasakan?

Bayangkan seandainya semua karyawan diperusahaan anda mempunyai sikap
posistif dan dedikasi yang tinggi seperti itu. Tentu semua elemen
perusahaan akan bahu membahu mengayuh perahu bisnis ini untuk
menaklukan topan, melewati badai dan menyelamatkan diri dari
gelombang besar. Sebaliknya, jika semua orang sibuk menyelamatkan
diri masing-masing; siapa yang akan peduli akan keberlangsungan hidup
perusahaan?

Bisa saja anda mengira bahwa cara paling cerdas adalah meninggalkan
perusahaan yang tengah berada dalam situasi sulit dan pindah kepada
perusahaan lain yang sedang sehat. Mungkin anda benar. Tetapi,
seseorang yang berdedikasi tinggi tidak meninggalkan perusahaan dalam
situasi sulit. Sebaliknya, kita bisa melihat contoh nyata orang-orang
besar yang keluar dari perusahaan justru pada saat perusahaan tengah
mencapai puncak prestasinya. Bukan ketika tengah terpuruk. Tidak
banyak orang yang seperti itu memang. Tetapi, bukankah ini saatnya
bagi kita untuk menunjukkan dedikasi kita? Jadi, jika anda mengetahui
bahwa perusahaan tengah berada dalam situasi sulit; hendaknya anda
tidak hengkang dari sana. Sebaliknya, singsingkan lengan baju anda.
Dan ajaklah teman-teman anda untuk bahu membahu bersama para pimpinan
puncak perusahaan dalam usaha penyelamatan.

Memangnya apa yang akan anda dapatkan jika anda melakukan itu? Banyak
hal. Contoh, jika perusahaan itu kembali pulih, maka manajemen akan
melihat siapa saja orang yang berkontribusi optimal, sehingga layak
mendapatkan imbalan. Jika perusahaan terpaksa harus merumahkan
karyawan, maka anda yang berdedikasi tinggi akan masuk kedalam daftar
orang-orang yang pantas untuk dipertahankan. Bagaimana jika
situasinya semakin sulit? Tak perlu panik; karena dalam situasi
ekonomi global yang semerawut ini kesulitan tidak hanya dialami oleh
perusahaan anda. Tetapi, sejauh kita sudah mengoptimalkan semua
potensi diri yang Tuhan berikan kepada kita; maka selebihnya kita
serahkan saja kepada sang Maha Kuasa. Dan kita boleh bilang; "Tuhan,
saya mempersembahkan semua bakti saya kepada Engkau dengan cara
mengerahkan semua potensi diri yang telah Engkau berikan. Dan
sekarang, saya menyerahkan diri kepadaMu.... ."

Sebaliknya, jika dalam situasi sulit ini kita tidak peduli kepada
nasib perusahaan. Lantas mengurangi kontribusi kita. Dan membiarkan
potensi diri terbengkalai; maka kita akan rugi dua kali. Kita rugi
karena kondite kita dimata perusahaan tidak bagus. Kita juga rugi
karena Tuhan kesal ketika mengetahui kita telah menyia-nyiakan
seluruh daya hidup yang telah Dia berikan.

Jadi, tidak ada cara lain selain meningkatkan kontribusi dan
dedikasi. Dengan cara mencurahkan segenap kemampuan, untuk menolong
perusahaan yang sedang berada dalam kesulitan. Sebab, seperti
pernikahan; ketika pasangan kita tengah menghadapi kesulitan, kita
akan tetap setia mendapinginya. Sampai kita sama-sama bisa keluar
dari semua cobaan, dan kembali memasuki kehidupan yang menyenangkan.
Anda siap melakukannya? Tentu. Karena badai pasti berlalu, teman.
sumber:
Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman

Jumat, 20 Februari 2009

BAHAGIA MENJADI GURU

"Happiness comes of the capacity to feel deeply, to enjoy simply, to think freely, to risk life, to be needed. – Kebahagiaan berasal dari kapasitas untuk merasakan, menikmati, berpikir bebas, menghadapi resiko hidup, dan menjadi dibutuhkan." Storm Jameson.
Kebahagiaan adalah ide yang sangat abstrak dan bersifat sangat subyektif. Kebahagiaan dapat terkait dengan tercapainya suatu keinginan atau kebutuhan kita. Tetapi kebahagiaan seorang guru menurut saya sangat terkait dengan tanggung jawabnya mendidik dan mengajarkan nilai-nilai penting dan inspiratif terhadap para siswanya. Ketika seorang guru dapat melakukan beberapa hal berikut ini kemungkinan besar ia dapat memiliki semua sumber kebahagiaan bahkan lebih dari semua yang dipaparkan oleh Storm Jameson tersebut. Seorang guru bahagia karena ia mencintai profesi sebagai pendidik. Ia mendapatkan kepuasan tersendiri ketika dapat mendidik para murid, walaupun mungkin kehidupan pribadi mereka sederhana dan jauh dari kemewahan. Seorang guru akan jauh lebih bahagia, jika apa yang telah mereka lakukan tak hanya membuat para murid pintar melainkan menginspirasi bahkan menggerakkan para murid untuk mengubah diri mereka menjadi lebih baik. Mencintai proses pembelajaran dengan memperluas wawasan ilmu pengetahuan melalui berbagai macam buku, seminar, kaset, radio dan lain sebagainya adalah sumber kebahagiaan seorang guru. Karena tanggung jawab seorang guru bukanlah sekedar menjelaskan subyek atau materi pelajaran, melainkan memberikan contoh sikap bahwa kemauan untuk terus belajar dapat meningkatkan kreatifitas dan memaksimalkan potensi diri. Seorang guru akan semakin bahagia jika mampu menginspirasi para siswa belajar lebih giat. Rasa syukur yang besar terhadap Tuhan YME mendatangkan keindahan dan kebahagiaan. Rasa syukur membuat guru lebih bahagia, karena rasa syukur itu membuatnya dapat menjelaskan ilmu pengetahuan kepada para muridnya dengan bahasa yang positif pula. Ia akan lebih bahagia jika sikap yang positif serta ilmu pengetahuan yang ia sampaikan menginspirasi para muridnya untuk lebih kreatif dan positif dalam menggunakan ilmu pengetahuan tersebut. Seorang guru akan bahagia jika tidak membebani hidupnya dengan orientasi mendapatkan imbalan. Ia bahagia karena tidak pernah mengharap balas jasa dari murid atas semua yang diberikannya. Ia sudah cukup senang dapat mengabdikan diri untuk membentuk para tunas bangsa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Guru akan bahagia jika berhasil membangkitkan semangat para murid yang nyaris terpuruk karena kehilangan jati diri. Untuk semua itu ia akan rela melakukan apapun, walaupun harus menghadapi banyak kesulitan. Mendampingi dan membentuk anak-anak didik menjadi tegar dan optimis, baginya jauh lebih menyenangkan dibandingkan apapun juga. Seorang guru bahagia, jika ia menjadi diri sendiri dan tidak membandingkan dengan orang lain. Ia bebas berekspresi sebagai diri sendiri dalam menyampaikan ilmu pengetahuan agar terserap dan bermanfaat bagi anak didiknya. Ia akan berbahagia jika etika yang ia tunjukkan itu dapat menumbuhkan keberanian para murid untuk menjalani kehidupan dengan jujur dan menghargai diri sendiri. Guru bahagia karena ia mencintai murid-muridnya, bagaimanapun keadaan mereka. Ia menikmati saat bersama-sama berjuang melawan keterbatasan diri dengan ilmu pengetahuan dan budi pekerti. Sebagaimana M. Scott Peck mengatakan, "When we love something it is of value to us, and when something is of value to us we spend time with it, time enjoying it and time taking care of it. – Ketika kita mencintai sesuatu maka itu akan berarti bagi kita. Ketika sesuatu berarti bagi kita, maka kita akan senang menghabiskan waktu untuknya, menikmatinya, dan memeliharanya" .Guru yang bahagia adalah guru yang terus memperkaya ilmu pengetahuannya. Dengan demikian ia dapat mengkreasikan metode mengajar, sehingga para murid dapat dengan mudah menyerap ilmu pengetahuan yang ia sampaikan. Semakin luas ilmu yang ia miliki, semakin mudah baginya mengubah kesulitan hidup menjadi anugrah yang membahagiakan. Seorang guru bahagia, karena kehidupannya berjalan seimbang. Keseimbangan tersebut dikarenakan ia mampu memanajemen waktu. Ia dapat menggunakan waktu secara efektif dan proprosional untuk diri sendiri, keluarga, profesi, kegiatan sosial, belajar dan beribadah. Sumber kebahagiaan seorang guru berasal dari dalam dirinya sendiri. Ia bahagia ketika mampu menginspirasikan harapan, kebahagiaan, kekuatan sekaligus nilai-nilai moralitas kepada generasi masa depan. Ia akan lebih bahagia jika para anak didik itu mampu melakukan hal serupa dengan dirinya. Note : Artikel ini adalah inti pembicaraan di Seminar Pendidikan "Menjadi Guru Yang Menyenangkan, Inovatif dan Kreatif." (Anjuran Yayasan Pendidikan Sinar Dharma) Sumber: Bahagia Menjadi Guru oleh Andrew Ho, seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller. Di kutip dari milis resonansi

Selasa, 17 Februari 2009

RAJA YANG MEMPUNYAI 4 ISTRI

Dahulu kala...
Ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri.Raja ini sangat mencintai isteri keempatnya dan selalumenghadiahkannya pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makananyang paling enak. Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sangisteri...Dia juga sangat memuja isteri ketiganya dan selalu memamerkannya kepejabat-pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saatnanti, isteri ketiganya ini akan meninggalkannya.Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang satuini merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, pedulidan sabar terhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah,dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri ke duakarena diabisa membantunya melalui masa-masa sulit itu.Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telahmemberikan kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupununtuk kerajaannya. Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteripertamanya ini meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap sajasulit bagi sang raja untuk memperhatikan isterinya itu.Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwakematiannya sudah dekat.Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja laluberpikir, 'Saat ini aku memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika akupergi, mungkin aku akan sendiri'.
Lalu, bertanyalah ia pada isteri keempatnya, 'Sampai saat ini, akupaling mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaian yangpaling indah dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu.Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?''Tidak akan!' balas si isteri keempat itu, ia pun pergi tanpamengatakan apapun lagi.Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya.
Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ketiganya, 'Akusangat memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakahkau tetap mengikuti dan selalu bersamaku?''Tidak!' sahut sang isteri. 'Hidup ini begitu indah! Saat kaumeninggal, akupun akan menikah kembali!'Perasaan sang rajapun hampa dan membeku.
Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada isteri keduanya, 'Selama ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku. Jika nantiaku meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus disampingku? ''Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu! 'jawab isteri keduanya. 'Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikutmenemanimu menuju pemakamanmu. 'Lagi-lagi, jawaban si isteri bagaikan petir yang menyambar danmenghancurkan hatinya.
Tiba-tiba, sebuah suara berkata:'Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi.' Sang rajamenolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara dan terlihatlaholehnya isteri pertamanya. Dia kelihatan begitu kurus, sepertimenderita kekurangan gizi.Dengan penyesalan yang sangat mendalam kesedihan yang amat sangat,sang raja berkata sendu, 'Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saataku masih punya banyak kesempatan!
'Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai '4 isteri' dalamhidup kita....'Isteri keempat' kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyakwaktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus,tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal.
Kemudian 'Isteri ketiga' kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita.Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain.
Sedangkan 'isteri kedua' kita adalah keluarga dan teman-teman kita.Tak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga kepemakaman.
Dan akhirnya 'isteri pertama' kita adalah jiwa, roh, iman kita,yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dankepuasan nafsu.Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kitakemanapun kita pergi.Jadi perhatikan, tanamkan dan simpan baik-baik dalam hatimu sekarang!Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan pada dunia.
Let it Shine!

Jumat, 06 Februari 2009

SPIRIT PERJUANGAN

Keyakinan pada sesuatu memberi kita energi untuk mencapai terget-target dalam hidup. Tumbuh sebagai sebagai manusia yang terus menerus mencari hakekat kehidupan. Tak pernah lelah untuk menggauli segala penat yang bakal memberi makna yang dalam akan arti kehidupan yang sesungguhnya.
Alur hidup yang kelam mengharuskan kita untuk terus memelihara ambisi terhadap mimpi-mimpi yang di rindukan. Sebab dengan kelam itu membuat kita semakin mengerti arti terang yang terus coba kita singkap. Ada Mimpi yang terus menjaga dan menemani kita meski dalam tidur yang paling lelap sekalipun.Pesan-pesan alam yang dimulai dengan kokok ayam dan terbit fajar mengajak kita untuk membuka mata dan mengusapnya dengan telapak tangan agar kita bisa melihat kehidupan ini secara lebih jelas. Remang-remang pandang, pada komitmen yang kuat tidak membuat kita kembali menutup mata melanjutkan tidur, tapi mewajibkan kita untuk bangkit melangkah menuju kesejukan dan kesegaran air wudhu yang membebaskan kita dari belenggu kemalasan dan bisikan setan yang justru menjadi cikal yang akan menghayutkan kita ke lembah kenikmatan palsu. Melanjutkan melangkah menerobos lorong-lorong kehidupan menuju sumber cahaya yang menawarakan kebahagiaan dan kesejatian dengan mensyaratkan kerja keras tanpa batas. Orang-orang sukses yang telah berjuang menjemput masa depannya adalah mereka yang memiliki kepastian dan keyakinan pada impiannya dengan tetap konsisten merawat dan menumbuhkan motivasinya. tidak pernah takut untuk merintis sesuatu yang dianggap mustahil. Mereka yang tidak pernah lelah memompa energi dalam tubuhnya dan menjadikannya sebagai sebuah power yang menggerakkan seluruh instrumen panca inderanya yang akan melahirkan karya-karya spektakuler bukan hanya untuk dirinya tapi untuk kehidupan ini. Energi akal spiritual yang melahirkan cahaya, gerak, irama, pemikiran baru, cara pandang yang beda dalam menyingkap kegelapan tahayul dan mistis kebodohan. Membebaskan orang dari ketakutan-ketakutan dan keterbelengguan dari keyakinan yang menyesatkan. Sesungguhnya Tuhan menciptakan alam ini dalam keadaan lengkap dan telah terstruktur dengan baik yang menghasilkan hukum-hukum keseimbangan dan keserasian satu sama lain. Kewajiban kita adalah menyingkap kembali keseimbangan unsur-unsur menjadi kreasi-kreasi baru yang terus renewable guna menjawab tantangan dan kebutuhan manusia yang anti kemapanan dan terus bergerak melawan kejenuhan jaman. Etika dan komitmen kemanusiaan adalah hal pokok dan urgen yang membingkai setiap hasrat perubahan dan inovasi kehidupan. Hak kita adalah menemukan hukum-hukum kehidupan untuk kemaslahatan keberlangsungan hidup serta menjaga kelestarian dan keseimbangannya. Bangsa-bangsa besar yang memiliki peradaban besar adalah mereka yang tidak pernah diam untuk terus berkarya menemukan hal-hal baru, tidak pernah diam pada hal-hal yang biasa. Karya adalah keniscayaan jika akan menginginkan harga lebih dari yang lainnya. Tuhanpun memerintahkan hambanya untuk berkompetisi melanjutkan kehidupan ini dan mewarnainya dengan kreasi-kreasi yang spektakuler dan menuai prestasi yang dikenang dalam sejarah kehidupan. “Tuhan karuniai aku rizki yang melimpah serta serta berikan aku kelebihan dari yang lain” do’a yang mengajarkan kepada seluruh manusia bahwa Tuhan memberikan peluang yang besar bagi setiap hambanya menjadi lebih makmur dari yang lainnya. Keadilan Tuhan terletak pada kesempatan yang sama baik setiap manusia untuk mewujudkan kehalifaannya dimuka bumi sebagi solusi terhadap kegelapan dan kejahiliyaan menjadi rahmatan lil alamin. Tuhan memberikan fasilitas waktu yang sama, dalam belahan bumi manapun, setiap manusia hidup selama 24 jam sehari, pada matahari yang sama memberi energi pada kehidupan ada bulan yang memberi cahaya dimalam hari. Menciptakan hewan dan tumbuhan sebagai unsur keseimbangan ekosistem, dan menjadi kiasan untuk menyempurnakan kehidupan. Perbedaan cuaca dan iklim/musim yang merupakan ruang dan kesempatan yang diberikan oleh Tuhan untuk kita berkreasi mengatasi tantangan alam, sehingga kehidupan adalah ruang-ruang dinamis yang membutuhkan tidak saja gerak tapi juga kesecerdasan untuk mengisinya. Tuhan akan memberikan kelebihan dari yang lainnya jika mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada bukan saja pada dirinya tapi juga apa yang telah disediakan oleh Tuhan di Alam ini dan juga waktu yang tersedia Keterpurukan sebuah peradaban adalah ketika mereka terjebak pada pemujaan kesenangan dan hedonisme, menyingkirkan kerja keras dan kreativitas, mengaborsi moralitas dan spiritualitas dan melegalkan kebebasan nafsu hewani untuk kesenangan pribadi. Tidak Memiliki etos dan hasrat juang yang telah nyata mengkreasi kehidupan terjerembab ke dalam lembah kemiskinan, terpuruk dalam lembah kenistaan. Kemalasanlah yang mendorong sebuah bangsa terpuruk dalam kemiskinan dan keterhinaan.
Penulis : syamsuddin

Kamis, 05 Februari 2009

PERJUANGAN HIDUP

Dikisahkan, ada seekor anjing yang masih muda dan terkenal dengan keangkuhannya. Dia merasa dirinya gagah, berani, gesit, dan cepat dalam berlari serta pandai dalam memburu mangsa sasarannya. Suatu siang yang terik, si anjing yang terbangun dari tidur nyenaknya memutuskan hari ini dia ingin berburu dan menyantap binatang kesukaannya yakni seekor kelinci putih yang masih muda. Hem...air liurnya segera menetes membayangkan nikmatnya daging hasil buruannya. Saat berlari-lari kecil untuk memulai hari perburuannya, tidak lama kemudian, dia melihat seekor tikus berlari melintas di depannya. Dengan iseng, dikejarnya si tikus, ditangkap dengan kuku kakinya yang tajam, tikus yang ketakutan dipermainkan dengan gembira dan setelah puas bermain, si tikus pun dilepas diiringi suara raungan si anjing untuk menakut-nakutinya. Setelah melihat tikus yang lari ketakutan, ekor si anjing kembali melambai santai. Dia melanjutkan perjalannya sambil mewaspadai setiap gerakan di sekelilingnya, tekadnya kuat untuk mencari kelinci walaupun perutnya terasa makin melilit karena kelaparan. Setelah cukup lama waktu berlalu, akhirnya dia berhasil menemukan si kelinci dan segera terjadilah kejar kejaran yang seru di antara mereka. Kelinci yang ketakutan mengerahkan segenap tenaga dan kekuatannya berusaha menyelamatkan diri. Tanpa mempedulikan lagi segala rasa sakit akibat luka-luka di sekujur tubuhnya akibat dari menerjang dan menerobos setiap semak berduri yang dilaluinya. Hingga tiba-tiba dilihatnya sebuah lubang di tepi tebing segera dilemparkan tubuhnya masuk ke lubang gelap itu. Si anjing yang kehilangan jejak sibuk menggonggong dan mengais di sekitar lubang tetapi tubuh dan kakinya tidak cukup panjang untuk meraih kelinci di dalam lubang. Di saat yang bersamaan, anjing melihat seekor ayam di sekitar situ. Dengan segera ditangkap dan dijadikanlah mangsa. Anjing yang kelaparan tidak lagi memperdulikan apa yang menjadi makanannya. Seekor anjing tua yang menyaksikan semua ulah si anjing muda menertawakannya. "Hahaha.... Anak muda jika semua penghuni hutan tahu, apakah Kamu tidak malu? Kesombongan dan kehebatan larimu ternyata dikalahkan oleh kelinci. Taukah Kau, kenapa seekor kelinci bisa mengalahkanmu? " Sambil tertunduk malu si anjing muda menggelengkan kepala, "Karena kelinci berlari demi mempertahankan hidupnya. Sedangkan Kamu berlari untuk sekedar mengejar kesenangan dan memenuhi rasa laparmu. Kalian sama-sama berlari tetapi mempunyai motivasi yang sangat berbeda. Maka tidak heran si kelinci berhasil lolos dari kejaranmu karena kelinci berjuang untuk hidupnya." Pembaca yang budiman, Seperti saat kelinci di hadapan pada kondisi terpepet dikejar oleh anjing dengan segenap tenaga si kelinci berjuang penuh totalitas sehingga bisa lolos dari kematian. Demikian pula perjuangan manusia di kehidupan ini, sering kita dihadapkan pada kondisi terjepit, stagnan, mundur. Kalau mental kita tidak kuat maka cenderung berhenti berusaha akhirnya yang ada tinggal depresi dan keputusaasaan yang berkepanjangan. Dalam menghadapi krisis apa pun sedapat mungkin kita harus tanggap, responsif, proaktif, dan berani menghadapi kenyataan itu. Dengan determinasi yang tinggi dan keberanian, kita akan mampu keluar dari krisis dan sekaligus tampil sebagai pemenang.Sumber: Perjuangan Hidup oleh Andrie Wongso__._,_.___