Senin, 12 Januari 2009

PRASANGKA

Dikisahkan, seorang janda miskin hidup berdua dengan putri kecilnya yang masih berusia sembilan tahun. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar demi kelangsungan hidup mereka. Hidup penuh kekurangan membuat si kecil tidak pernah bermanja-manja kepada ibunya seperti anak-anak kecil lainnya. Suatu hari di musim dingin, saat selesai membuat kue, si ibu tersadar melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia pun keluar rumah untuk membeli keranjang baru dan berpesan kepada putrinya agar menunggu saja di rumah. Pulang dari membeli keranjang, si ibu menemukan pintu rumah tidak terkunci dan putrinya tidak ada di rumah. Spontan amarahnya memuncak. Putri betul-betul tidak tahu diri! Cuaca dingin seperti ini, disuruh diam di rumah sebentar saja malahan pergi bermain dengan teman-temannya! Setelah selesai menyusun kue di keranjang, si ibu segera pergi untuk menjajakan kuenya. Dinginnya salju yang memenuhi jalanan tidak menyurutkan tekadnya demi kehidupan mereka. Dan sebagai hukuman untuk si putri, pintu rumah di kuncinya dari luar. "Kali ini Putri harus diberi pelajaran karena telah melanggar pesan," geram si ibu dalam hati. Sepulang dari menjajakan kue, mata si ibu mendadak nanar saat menemukan gadis kecilnya tergeletak di depan pintu. Dengan berteriak histeris segera dipeluknya tubuh putrinya yang telah kaku karena kedinginan. Dengan susah payah dipindahkannyalah tubuh putri ke dalam rumah. "Putri...Putri. ..Putri.. ., bangun, Nak! Ini ibu, Nak! Bangun, Nak! Ibu tidak marah kok. Bangun Putri anakku!" Serunya sambil menangis merung-raung dan berusaha sekuat tenaga membangunkan dengan menguncang-guncangk an tubuh si putri agar terbangun. Tetapi putri tidak bereaksi sama sekali. Tiba-tiba terjatuh dari genggaman tangan si putri sebuah bungkusan kecil. Saat dibuka, ternyata di dalamnya berisi sebungkus kecil biskuit dan secarik kertas usang. Dengan tergesa-gesa dan tangan yang gemetar hebat, si ibu segera mengenali tulisan putrinya yang masih berantakan tetapi terbaca jelas. "Ibuku tersayang, Ibu pasti lupa hari istimewa Ibu ya. Hi... hi... hi..., ini Putri belikan biskuit kesukaan ibu. Maaf Bu, uang putri tidak cukup untuk membeli yang besar dan maaf lagi Putri telah melanggar pesan Ibu karena meninggalkan rumah untuk membeli biskuit ini. Selamat ulang tahun, Bu. Putri selalu sayang, Ibu!" Dan meledaklah tangis sang ibu. Pembaca yang budiman, Huai Ie, prasangka sering mendatangkan petaka adalah kalimat yang cocok dengan kisah tadi dan penyesalan biasanya datang menyusul di belakang itu. Begitu banyak masalah dan problem di dunia ini muncul karena prasangka negatif maka butuh kedewasaan dalam mengendalikan pikiran agar kebiasaan berprasangka tidak kita layani begitu saja dan sedapat mungkin kita hilangkan. Kita ganti dengan berfikir positif sekaligus hati-hati dengan demikian memungkinkan hubungan kita dengan orang lain akan menjadi harmonis dan membahagiakan. Sumber: Prasangka oleh Andrie Wongso

Sabtu, 10 Januari 2009

TERNYATA AYAH ITU MENAKJUBKAN

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan.Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun, meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu.Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi.Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis....jadi dia menyalahkan tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala (*_~).Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau bisa "melihat" para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa mengenalinya.Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru.Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" (^_~). Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat memasak tumis kangkung rasa barbecue grill. (*_~).Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam...walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu dihari pertama masuk sekolahAYAH ITU MURAH HATI..... Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yangkamu butuhkan.... .Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. ....Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka.....Ia menghentikan apasaja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.. ..Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....Ayah akan berkata "tanyakan saja pada ibumu" ketika ia ingin berkata "tidak".Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.Ayah mengatakan "tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya....Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri.... Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.Ayah mengira seratus adalah tip..; Seribu adalah uang saku..; Gaji pertamamu terlalu besar untuknya...Ayah tidak suka meneteskan air mata .... ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis). Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster... tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.Kalau tidak salah ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"Untuk masadepan anak lelakinya Ayah berpesan: "jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu"Dan Untuk masadepan anak gadisnya ayah berpesan: "jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu....Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....Dan terpenting adalah... Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.Dan untuk semua yang sedang merindukan Ayah, ssssssssttt. ..! Tau gak siii? Ternyata ayah itu benar-benar MENAKJUBKAN
Sumber : Unknown (Tidak Diketahui)

Selasa, 06 Januari 2009

TIDAK MENUNDA BERBUAT BAIK

Berbuat baik kepada siapa pun dan apa pun di dunia ini mendatangkan kedamaian dan kebahagiaan ke dalam hati. "Your own soul is nourished when you are kind; it is destroyed when you are cruel. – hatimu akan berbunga ketika Anda berbaik hati; tetapi kebahagiaan itu akan lenyap ketika Anda berbuat jahat," kata King Solomon. Sebaliknya, kejahatan hanya mendatangkan kecemasan, kesedihan, dan rasa tidak nyaman lainnya.Berikut ini kisah tentang seorang pria peruh baya yang cukup sukses berbisnis bahan-bahan kebutuhan pokok. Setiap hari ia selalu mendapatkan omzet penjualan sangat besar. Tetapi ia mempunyai sifat sombong, menang sendiri, dan tidak segan mencelakai orang lain jika berselisih paham atau bersaing dagang dengannya. Hal itu membuat pria tersebut ditakuti sekaligus dibenci orang.Suatu saat ia mendatangi seorang peramal untuk menerka seberapa besar keberuntungan yang akan ia peroleh di tahun-tahun berikutnya. Tetapi peramal tersebut justru mengungkapkan bahwa pria itu tidak akan dapat bertahan hidup lebih dari 47 tahun. Pria yang saat itu berusia 44 tahun sangat kesal mendengar ramalan itu, lalu pergi begitu saja.Tetapi dalam perjalanan pulang ia terus terngiang semua kata-kata yang dilontarkan oleh sang peramal. Ia menjadi tidak tenang, lalu mencoba menemui beberapa peramal lain yang tak kalah masyhur pada saat itu. Berbagai bentuk teknik ramalan, mulai dari membaca garis tangan, fengsui, baguo, bazhi (ramalan waktu lahir), semuanya mengisyaratkan bahwa usia pria itu tak akan lebih dari 47 tahun.Meskipun sedih, ia berusaha menerima `kenyataan' bahwa sisa hidupnya hanya 3 tahun lagi. Ia mulai bersiap-siap menjelang `kematian'. Berbagai bentuk kebaikan ia laksanakan, berharap dapat membawa amal baik sebanyak mungkin jika harus meninggal dalam waktu 3 tahun mendatang.Sejak saat itu ia rajin beramal, membantu orang miskin di sekitar rumahnya. Ia juga tidak segan membagikan harta bendanya untuk membantu teman-teman maupun kerabat jauh yang membutuhkan bantuan. Hampir semua orang yang pernah mengenal dirinya dulu merasa heran sekaligus senang atas perubahan drastis sikapnya itu.Masa berlalu dan usia pria itu sudah menginjak 47 tahun. Pria tersebut sudah dikenal sangat baik dan pemurah. Sedangkan bisnisnya sudah jauh lebih besar dibandingkan 3 tahun yang lalu. Anehnya sampai usianya merangkak masuk ke tahun 50, ramalan dari para peramal kesohor itu tak satu pun terbukti."Baiknya kamu datangi peramal-peramal itu. Obrak-abrik saja isi rumah mereka, karena mereka semua sudah berbohong padamu," celetuk sahabat karibnya bernada kesal.Ah, tidak perlu itu. Justru aku harus berterima kasih. Karena semua ramalan itu sudah membuatku lebih baik. Badanku terasa lebih segar, bisnisku lebih maju, pikiranku lebih ringan, dan sangat banyak orang yang baik padaku dibandingkan 3 tahun yang lalu. Hidupku lebih bahagia sekarang," ucap pria itu tenang.Inti pesan dalam kisah itu mengajak kita berbuat baik kepada siapa pun, apa pun dan kapan pun. Lakukan kebaikan sesegera mungkin, selagi kita mampu. Berikut beberapa hal mengapa kita sebaiknya tidak menunda untuk berbuat baik.Kita tidak pernah dapat menebak apa yang akan terjadi 1 jam lagi, 2 jam lagi, dan seterusnya. "You and I can never do a kindness too soon, for we never know how soon it will be too late. – Saya dan Anda tak pernah dapat melakukan kebaikan terlalu cepat, karena kita tak pernah tahu bagaimana ukuran terlalu cepat atau terlambat," Ralph Waldo Emerson.Jangan menunda bila Anda ingin berbuat baik, karena tanpa kita sadari penundaan itu membuat kita kehilangan kesempatan. Di masa datang sangat banyak kemungkinan terjadi, misalnya Anda sudah tidak sanggup melakukannya karena sakit, tua, bangkrut, dan lain sebagainya. Kapan lagi kita dapat menikmati kebahagiaan dan kedamaian itu, jika kita tidak berbuat kebaikan sedari sekarang?Kesempatan hidup kita sangat terbatas, sedangkan tanggung jawab yang harus kita kerjakan sangatlah banyak. Tak seorang pun mengetahui kapan kontrak hidup dengan Tuhan YME akan berakhir. Jika benar-benar habis masa kontrak usia kita tentu kesempatan untuk berbuat baik juga sudah hilang. Oleh sebab itu, segera gunakan kesempatan yang Anda miliki untuk berbuat baik dan jangan pernah menundanya lagi.Selain itu, tak satu pun manusia di dunia ini yang sempurna. Semua manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan, entah yang kita sadari atau tidak. Selayaknya kita mengimbangi dosa dan kesalahan tersebut dengan perbuatan positif. Kalau kita tidak segera berbuat baik, bisa jadi kita kembali melakukan kealpaan lagi atau justru terjerembab dalam lingkaran kesalahan.Berbuat kebaikan dengan penuh kesungguhan pasti menarik kebaikan pula kedalam kehidupan kita. Samuel Johnson mengatakan, "Kindness is in our power, even when fondness is not. – Kebaikan adalah kekuatan kita, sedangkan kesenangan itu bukan."Dalam kisah di atas dikatakan bahwa pria paruh baya tersebut merasa badannya lebih sehat, hati lebih tentram, dan bisnisnya berkembang pesat setelah ia mengisi hari-harinya dengan perbuatan baik saja. Sangat banyak manfaat lainnya dari perbuatan baik kita. Semakin cepat kita memulai berbuat kebaikan, semakin cepat pula kita rasakan semua manfaat tersebut.[aho]Sumber: Tidak Menunda Berbuat Baik oleh Andrew Ho, seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.

Jumat, 02 Januari 2009

DARI SEBUAH DIALOG BATIN MENJELANG IDUL FITRI

Kekecawaanmu hari ini, rasa sakitmu, adalah cara Tuhan untuk menyadarkanmu, bahwa ada jalan lain yang begitu berarti untuk masa depanmu. Oleh karena itu kamu mesti berterima kasih kepada dia yang telah memutuskan, hal yang kau anggap menyakitkan. Sebab lewat dialah Tuhan menitipkan pesannya . Sebab lewat dialah Tuhan menegurmu. Teruslah melangkah, tersenyumlah, senandungkan lagu-lagu kemenangan disetiap langkahmu. Raihlah masa depanmu yang telah terbuka lebar depanmu. Sakit hati, menjadi kecewa serta memutuskan persaudaraan adalah langkah dan jalan orang-orang yang berhati kerdil. Setiap kali kamu kecewa, setiap itupula kamu harus bangkit, karena kekecewaan dan sakit hatimu adalah hasil imajinasimu sendiri, yang kau ciptakan sendiri, kekecewaan itu tidak ada sangkut pautnya dengan dia. Lantas mengapa kamu menaruh dendam padanya, mengapa mesti marah padanya, mengapa kau jadikan dia sebagai kambing hitam…atas kekalahanmu. Padahal…dia hanya mengatakan apa yang dia inginkan, padahal dia ingin memerdekakan dirinya Sesungguhnya sakit itu ciptaanmu sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan dia…. Bahkan sekalipun dia menampar wajahmu 1000 kali dengan tamparan yang paling keras, lalu meludahimu dengan seribu kebencian. Kalau hatimu tidak memberi kesempatan untuk tersakiti, maka kamu tidak akan tersakiti. Kamu sakit karena membiarkan dirimu sakit. Maka Bangkitlah …..tataplah duniamu dan masa depanmu dengan semangat membara.. Jangan biarkan, aral itu…semak-semak kecil itu….menghentikan langkah kakimu yang perkasa. Besok kamu harus menemuinya untuk meminta maaf sekaligus berterima kasih karena lewat dialah Tuhan memberimu pengetahuan baru untuk memahami realitas kehidupan yang sesungguhnya. Lewat dialah Tuhan mengajarkan mana milikmu dan mana yang bukan milikmu. Lewat dialah Tuhan Mengajarkan bahwa dia bukan milikmu dia adalah milik dari yang maha Memiliki. Bahkan dirmu sekalipun sesungguhnya bukanlah milikmu. Lantas mengapa mesti merasa kehilangan. Mengapa mesti meratapi kepergiannya, peristiwa kecil itu. Itu kan hanya riak-riak kecil diantara badai ditengah samudera. ……… Jika sang pemilik sesungguhnya berkenan memberikan-Nya padamu, Dia pasti akan kembali. Mungkin bukan sekarang, tapi butuh waktu dan proses, saat ini mungkin bukan waktu yang tepat buat kalian, sehingga Tuhan berketetapan untuk menundanya. Tak ada yang bisa menghalangi jika Tuhan telah berketetapan. Dia bisa mengatur dunia ini dengan segala isinya dengan sangat harmonis, dia juga bisa merubah siang jadi malam, terik menjadi hujan, terang menjadi kelam, dia juga bisa meluluhlantahkan bumi ini beserta apa yang ada didalamnya, apalagi hanya hati perasaan dan cinta seorang insan, itu terlalu mudah bagi-Nya. Jika kamu betul-betul mendambakannya, katakanlah, memintalah kepada Tuhan, dengan permintaan yang sangat dalam, berdo’alah, dengan segenap jiwa ragamu, dengan seluruh suaramu, mintalah dengan sepenuh hati kalau engkau benar-benar mengharapkan kehadirannya. Menemanimu dalam hidupmu, membina mahligai singgasana hidup dan mengayuh perahu hidupmu menuju keabadian cinta. Ingat …..benang takdir seseorang terbentang jauh menembus dunia kasat mata, kita tidak dapat melihat kemana dia akan berujung, siapa yang dapat mengetahui bahwa kenikmatan hari ini dapat membawa kesengsaraan di keesokan hari, atau kesengsaraan hari ini akan berbuah kenikmatan di hari esok.Pengalaman selalu mengajariku, untuk melihat segala persoalan yang hadir dengan postif. Sehingga sepahit apapun cobaan yang aku alami, aku tidak pernah benar-benar terjatuh dan larut. Tuhan selalu hadir, sesaat setelah peristiwa pahit dalam hidupku dan mengulurkan kuasanya, kemudian membimbingku untuk bangkit dan menatap kehidupan ini dengan cara pandang yang lebih semangat. Pengalaman selalu mengajariku bahwa jika aku gagal dalam satu hal, maka Tuhan sedang memiliki rencana lain akan kesuksesanku pada bidang lain. “kamu mahluk yang lemah, sekaligus terbatas kemampuannya, maka kamu harus melepaskan hal-hal yang sepele untuk meraih hal-hal yang lebih besar. Kekecawaanmu hari ini, rasa sakitmu, adalah cara Tuhan untuk menyadarkanmu, bahwa ada jalan lain yang begitu berarti untuk masa depanmu. Oleh karena itu kamu mesti berterima kasih kepada dia yang telah memutuskan, hal yang kau anggap menyakitkan. Sebab lewat dialah Tuhan menitipkan pesannya . Sebab lewat dialah Tuhan menegurmu. Teruslah melangkah, tersenyumlah, senandungkan lagu-lagu kemenangan disetiap langkahmu. Raihlah masa depanmu yang telah terbuka lebar depanmu. Sakit hati, menjadi kecewa serta memutuskan persaudaraan adalah langkah dan jalan orang-orang yang berhati kerdil. Setiap kali kamu kecewa, setiap itupula kamu harus bangkit, karena kekecewaan dan sakit hatimu adalah hasil imajinasimu sendiri, yang kau ciptakan sendiri, kekecewaan itu tidak ada sangkut pautnya dengan dia. Lantas mengapa kamu menaruh dendam padanya, mengapa mesti marah padanya, mengapa kau jadikan dia sebagai kambing hitam…atas kekalahanmu. Padahal…dia hanya mengatakan apa yang dia inginkan, padahal dia ingin memerdekakan dirinya Sesungguhnya sakit itu ciptaanmu sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan dia…. Bahkan sekalipun dia menampar wajahmu 1000 kali dengan tamparan yang paling keras, lalu meludahimu dengan seribu kebencian. Kalau hatimu tidak memberi kesempatan untuk tersakiti, maka kamu tidak akan tersakiti. Kamu sakit karena membiarkan dirimu sakit. Maka Bangkitlah …..tataplah duniamu dan masa depanmu dengan semangat membara.. Jangan biarkan, aral itu…semak-semak kecil itu….menghentikan langkah kakimu yang perkasa. Besok kamu harus menemuinya untuk meminta maaf sekaligus berterima kasih karena lewat dialah Tuhan memberimu pengetahuan baru untuk memahami realitas kehidupan yang sesungguhnya. Lewat dialah Tuhan mengajarkan mana milikmu dan mana yang bukan milikmu. Lewat dialah Tuhan Mengajarkan bahwa dia bukan milikmu dia adalah milik dari yang maha Memiliki. Bahkan dirmu sekalipun sesungguhnya bukanlah milikmu. Lantas mengapa mesti merasa kehilangan. Mengapa mesti meratapi kepergiannya, peristiwa kecil itu. Itu kan hanya riak-riak kecil diantara badai ditengah samudera. ……… Jika sang pemilik sesungguhnya berkenan memberikan-Nya padamu, Dia pasti akan kembali. Mungkin bukan sekarang, tapi butuh waktu dan proses, saat ini mungkin bukan waktu yang tepat buat kalian, sehingga Tuhan berketetapan untuk menundanya. Tak ada yang bisa menghalangi jika Tuhan telah berketetapan. Dia bisa mengatur dunia ini dengan segala isinya dengan sangat harmonis, dia juga bisa merubah siang jadi malam, terik menjadi hujan, terang menjadi kelam, dia juga bisa meluluhlantahkan bumi ini beserta apa yang ada didalamnya, apalagi hanya hati perasaan dan cinta seorang insan, itu terlalu mudah bagi-Nya. Jika kamu betul-betul mendambakannya, katakanlah, memintalah kepada Tuhan, dengan permintaan yang sangat dalam, berdo’alah, dengan segenap jiwa ragamu, dengan seluruh suaramu, mintalah dengan sepenuh hati kalau engkau benar-benar mengharapkan kehadirannya. Menemanimu dalam hidupmu, membina mahligai singgasana hidup dan mengayuh perahu hidupmu menuju keabadian cinta. Ingat …..benang takdir seseorang terbentang jauh menembus dunia kasat mata, kita tidak dapat melihat kemana dia akan berujung, siapa yang dapat mengetahui bahwa kenikmatan hari ini dapat membawa kesengsaraan di keesokan hari, atau kesengsaraan hari ini akan berbuah kenikmatan di hari esok. Jika dia memang ditakdirkan untukmu, dia pasti akan kembali, bahkan jika perlu tidak mesti menunggu matahari terbit. Tapi, jika nanti dia kembali, maka perlakukanlah dia seistimewa mungkin, karena dia adalah titipan-Nya, yang akan kau pertanggungjawabkan kepada pemiliknya” Kira-kira demikianlah dialog batin yang aku rasakan dua hari ini. Aku bersyukur karena Tuhan selalu hadir saat-saat aku dalam kelemahan. Dialog Batin ini aku alami sejak kau putuskan untuk kita berteman, rasanya berat, sakit, sedih dan marah campur aduk. Ditengah kegalauan itu, aku putuskan untuk bergerak dan mencari suasana yang lebih segar, aku butuh tempat baru agar bisa memandang masalah ini dari sudut pandang yang berbeda. Kemudian aku putuskan menuju Ambarukmo Plasa, tujuannya aku ingin merefresh kembali kenangan itu, hingga langkah kakiku menuntunku menuju Toko Buku Gramedia, disanalah aku mulai menemukan pencerahan itu, disalah satu rak, aku sempatkan membaca buku sepintas, buku tentang kisah hidup anak manusia, yang terlahir sempurna, kemudian pada umur 9 tahun harus kehilangan kedua kakinya karena sebuah kecelakaan, sebuah peristiwa hidup yang sangat memilukan, sebuah tragedi yang aku pikir dia pantas untuk menjadi marah dan kecewa dengan apa yang telah menimpanya. Tapi apakah dia seperti itu, ternyata dia bangkit dan melawan takdirnya, hingga berbagai prestasi mampu diraihnya, hal yang mustahil diraih oleh orang-orang dengan kondisi normal sekalipun. Akupun berpikir jika dia bisa bangkit kenapa aku tidak, masalahku tidaklah seberat dia, apa yang aku alami hanyalah hal sepele dan tidak harus membuatku cacat dan terpuruk. Kutemukan suplemen jiwa itu untuk bangkit. Lantas aku berbuka, dan akupun pulang dengan sedikit legah, ditengah perjalanan, kembali dialog batinku terjadi, bidang kekecewaanku mulai menggoda, akan tetapi bidang lain mengatakan jika ingin bangkit maka jangan jadikan dia sebagai sumber kebahagiaanmu, ada banyak cara yang bisa membuatmu tersenyum, ada banyak temanmu yang siap berbagi denganmu. Dan jangan jadikan dia sebagai sumber rasa sakitmu. Terawanglah didasar hatimu yang terdalam disanalah kau akan menemukan kebahagiaan itu. Kuterus berjalan hingga kusampai diasrama menjelang Isya. Takbir Idul Fitri berkumandang, kucoba melantungkan takbir, ajaib, ini memberiku kekuatan lagi. Hingga akhirnya catatan ini kubuat sebagai ekspresi dari perasaanku. Dan yang ingin aku katakan bahwa : KEBAHAGIAAN ITU ADA DIDALAM DASAR HATI KITA, DAN BUKAN DILUAR SANA, KEKECEWAAN DAN RASA SAKIT HATI KITA SENDIRILAH YANG MENCIPTAKAN” Dan mulai saat ini aku Putuskan untuk : AKU AKAN KEMBALI PADAMU SEPERTI DULU, SEPERTI YANG KAU INGINKAN, MENJADI TEMAN, MENJADI SAUDARAMU, ITU LEBIH BAIK SEPERTI YANG PERNAH KAU KATAKAN. JIKA TUHAN BERKEHENDAK TAK KAN ADA YANG BISA MENGHALANGINYA, KITA PASTI AKAN DIPERSATUKAN.AMIN Ditulis di: kaliurang kilometer tujuh, 30 September 2008 pukul 01.36 wib. Selamat Hari Raya Idul Fitri “Mohon Maaf Lahir & Batin, Semoga kita terlahir untuk menjadi manusia yang selalu mengambil hikma dari setiap kehilafan yang pernah kita perbuat. Semoga kesuksesan selalu menyertai langkahmu.Amin
Penulis : syamsuddin

MISKIN TAPI BAHAGIA


Miskin Tapi Bahagia
Orang termiskin yang aku ketahui adalah orang yang tidak mempunyai apa-apa kecuali uang. – John D. Rockefeller JR Dalam rubrik Kilasan Kawat Sedunia,
Harian KOMPAS pernah memuat ringkasan hasil survei yang menarik perhatian saya. Ia menceritakan hubungan antara uang—indikator utama yang sering dipergunakan untuk mengukur seberapa kaya atau seberapa miskin seorang anak manusia itu—dengan kebahagiaan. Survei yang unik dan jarang dilakukan ini—setahu saya belum pernah ada survei semacam ini di Indonesia—mungkin dapat memberi pelajaran tertentu pada kita. Berikut petikannya: Pemeo "uang tak bisa membeli kebahagiaan" ternyata memang benar. Sebuah survei di Australia menunjukkan, kaum kelas menengah di Sydney masuk kategori warga yang paling menderita di Australia. Sebaliknya, tingkat kebahagiaan warga yang hidup di beberapa daerah pemukiman paling miskin malah lebih tinggi. "Pengaruh uang pada kebahagiaan nyatanya hanya terasa pada golongan yang luar biasa kaya," kata Liz Eckerman, peneliti dari Universitas Deakin, seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (13/2). "Uang tak bisa membeli kebahagiaan. Ini jelas terbukti dalam jajak pendapat yang kami lakukan pada 23.000 warga yang sudah kami wawancarai," kata Eckerman kepada Radio Australia, ABC. Temuan-temuan yang disusun sejak tahun 2001 menunjukkan bahwa di Australia, negara dimana tak ada kesenjangan kemakmuran yang ekstrem, mereka yang hidup paling bahagia ada di lapisan bawah. Mereka yang happy juga lebih banyak berada dalam kategori usia 55 tahun atau lebih, lebih banyak di antara kaum perempuan, dan kebanyakan pula ada di antara mereka yang menikah alias yang tak men-jomblo. Survei ditujukan untuk mengungkap kepuasan seseorang terkait dengan berbagai hal, seperti standar hidup, kesehatan, pencapaian dalam hidup, dan keamanan. Di antara 150 daerah sasaran survei, salah satu daerah termiskin di Australia, yakni Wide Bay di pedalaman Queensland, penduduknya ternyata termasuk yang paling bahagia di negeri kangguru itu. Terus terang, saya tidak tahu seberapa banyak uang yang harus dimiliki seseorang untuk bisa masuk dalam kategori kelas menengah di Sydney. Juga tidak terlalu jelas bagi saya berapa jumlah uang yang dimiliki oleh rata-rata penduduk Wide bay di pedalaman Queensland, sehingga mereka disebut daerah termiskin di negara tersebut. Lalu, berapa pula harta yang dimiliki seseorang agar bisa disebut Eckerman sebagai "luar biasa kaya"? Datanya tidak disebutkan oleh KOMPAS. Namun, terlepas dari minimnya data yang bisa kita peroleh, tetaplah menarik ketika Eckerman, peneliti itu, membuat kesimpulan bahwa yang hidup paling bahagia di Australia adalah penduduk di lapisan bawah (miskin); kebanyakan berusia 55 tahun atau lebih; kebanyakan perempuan; dan kebanyakan menikah. Mereka inilah yang paling merasa puas dengan standar hidup mereka, puas dengan kesehatan mereka, puas dengan pencapaian dalam hidup mereka, dan puas dengan keamanan di lingkungannya. Mereka inilah orang-orang yang miskin, tetapi kaya. Miskin dalam harta benda, tetapi kaya dalam kepuasan hidup. Sungguh sebuah realitas yang memesona. Ada beberapa pelajaran yang saya pulung dari survei di atas. Pertama, saya menduga penelitian tersebut menempatkan rasa puas---atas standar hidup; atas kesehatan; atas pencapaian dalam hidup; dan atas keamanan di lingkungannya- --sebagai indikator utama kebahagiaan. Dan jika hal itu kita gunakan untuk bercermin, maka kita bisa mencoba menjawab empat pertanyaan berikut:1. Apakah saya puas dengan standar hidup kita sejauh ini?2. Apakah saya puas dengan kesehatan saya sejauh ini?3. Apakah saya puas dengan apa yang sudah saya capai dalam hidup sejauh ini?4. Apakah saya puas dengan keamanan di lingkungan saya sejauh ini?Bisakah kita menjawab YA dengan mantap untuk keempat pertanyaan sederhana semacam itu? Atau mungkin jawaban kita perlu diberi bobot tertentu, katakanlah untuk tiap jawaban menggunakan skala 1-5. Angka 1 berarti TIDAK PUAS SAMA SEKALI, angka 2 berarti TIDAK PUAS; angka 3 berarti CUKUP PUAS; angka 4 berarti PUAS; dan angka 5 berarti SANGAT PUAS. Sehingga, total nilai 12 berarti CUKUP PUAS dan total nilai 20 berarti SANGAT PUAS. Mereka yang bisa mengumpulkan nilai mendekati angka 20-lah yang pantas kita anggap bahagia. Nah, dengan demikian kita bisa mengukur seberapa bahagia diri kita masing-masing, setidaknya untuk saat ini. Lalu kita juga bisa menyadari pada bagian mana dari keempat hal tersebut yang kita rasa paling meresahkan dan mengurangi kebahagiaan hidup kita sejauh ini. Dari sini kita kemudian bisa memikirkan cara-cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kebahagiaan kita. Pelajaran kedua yang saya petik adalah soal hubungan antara uang/kekayaan dengan kebahagiaan. Sudah lama saya mengetahui bahwa uang dan kebahagiaan adalah dua hal yang tidak selalu berkaitan. Setidaknya saya mengenal sejumlah kawan yang punya uang miliaran rupiah dan kadang mengaku bahwa hidupnya tidak bahagia. Sementara itu sejumlah kawan lain yang uangnya tidak sampai miliaran tak pernah saya dengar mengeluhkan soal apakah dirinya bahagia atau tidak. Jadi saya sering bingung jika melihat sebagian kawan berjuang mati-matian untuk bisa kaya karena percaya kalau kekayaan bisa membuat mereka pasti bahagia. Sementara yang sudah jauh lebih kaya, mengaku tidak bahagia. Nah, atas kebingungan inilah survei Eckerman tadi bisa memberi sedikit penjelasan. Hanya pada orang atau golongan yang "luar biasa kaya", ada hubungan antara uang mereka dengan kebahagiaan mereka. Seakan-akan ada semacam ambang batas kekayaan yang bisa membuat kekayaan itu berdampak langsung pada kebahagiaan. Ambang batas itu tidak disebut, mungkin satu juta dolar Amerika, atau jumlah yang lebih besar. Pelajaran ketiga, dan buat saya paling mengesankan, adalah kesimpulan survei tersebut yang menunjuk sebuah daerah termiskin di pedalaman Queensland memiliki penduduk yang paling bahagia. Kesimpulan ini sungguh membesarkan hati. Sebab ini membuka kemungkinan bahwa kawan-kawan saya di pelosok-pelosok yang sulit terjangkau sarana transportasi modern—seperti di Papua, misalnya—amat boleh jadi adalah orang-orang yang paling bahagia hidupnya. Nah, apakah Anda kaya atau Anda bahagia? Sumber: Miskin Tapi Bahagia oleh Andrias Harefa, Pembelajar Mindset Transformation, Certified Trainer and Therapist, Penulis 30 Buku Best-Seller